Rabu, 19 September 2007

Keutaman Abu Bakar abu-Shiddiq

Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Amr bin Al-‘Ash ra., dia berkata: Saya berkata: ‘Wahai RasuluLlah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” Beliau berkata: “’Aisyah!” Saya katakan: “Kalau dari kalangan laki-laki?” RasuluLlah saw. Menjawab: ”Ayahnya (Abu Bakar ra., pen.).”...



RINGKASAN KEUTAMAAN ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ RA.

Nama beliau ra. adalah AbduLlah bin Abu Quhafah ‘Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib, Al-Quraisyi, At-Tamimi. Nasabnya bertemu dengan nasab RasuluLlah saw. di Murrah bin Ka’ab.

Gelarnya: Ash-Shiddiq (benar/jujur) dan Al-Atiq (seorang yang bagus).

RasuluLlah saw. bersabda: “Engkau adalah seorang hamba yang dibebaskan Allah dari api neraka.” (HR. Thabrani dan Bazzar)

Beliau ra. dilahirkan dua tahun dua bulan setelah kelahiran RasuluLlah saw. dan meninggal pada umur yang sama dengan umur RasuluLlah saw.

Beliau ra. tumbuh di Mekah, dan tidak pernah keluar kecuali untuk bisnis. Beliau ra. memiliki harta kekayaan yang banyak dan kepribadian yang sangat menarik. Beliau ra. juga termasuk tokoh Quraisy di masa Jahiliyah. Beliau ra. tidak pernah meminum khamr bahkan sejak di jaman Jahiliyah. Beliau ra. termasuk salah satu dari 10 orang sahabat ra. yang dijamin masuk surga.

Berkata ‘Aisyah ra.: Dia (Abu Bakar ra.) adalah laki2 dengan putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya, sedikit bungkuk tidak bisa menahan pakaian turun dari pinggangnya, tulang2 wajahnya menonjol, kedua matanya cekung, keningnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar. (Diriwayatkan oleh Ibnu Saad)

Beliau ra. adalah ‘Aisyah ra., isteri RasuluLlah saw., sehingga Abu Bakar ra. adalah juga mertua RasuluLlah saw.

BEBERAPA KEUTAMAAN ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ RA.
Abu Bakar ra. adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan lelaki dewasa.

Dari Ibnu Abbas berkata: RasuluLlah saw. bersabda:
“Tiada aku membicarakan tentang Islam kepada seseorang, melainkan ia menolak dan membantah perkataanku, kecuali Ibnu Abu Quhafah, maka sesungguhnya aku tidak pernah mengatakan tentang sesuatu kepadanya kecuali ia menerimanya dan tegar di atasnya.” (HR. Abu Nuaim, Ibnu Asakir)

Abu Bakar ra. lah yang membebaskan Bilal bin Rabah dari siksaan. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa ‘Umar ra. berkata: “Abu Bakar pemimpin kita dan membebaskan pemimpin kita (maksudnya: Bilal ra.)".

Banyak pula dari sahabat ra. lain yang masuk Islam melalui Abu Bakar ra.

Abu Bakar ra. terkenal berhati lembut, dan mudah menangis ketika membaca Al-Quran. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: …‘Aisyah berkata: “Sesungguhnya dia itu adalah seorang laki-laki sensitif (yang hatinya cepat trenyuh), Jika dia menempati posisimu, maka dia tidak akan bisa menjadi imam.” RasuluLlah saw. bersabda: “Suruh dia agar menjadi imam shalat.”…

Beliau ra. jugalah yang mendapat kehormatan menemani RasuluLlah saw. untuk berhijrah. Allah Swt. berfirman:

“…sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya…” (Q. S. At-Taubah : 40)

Para ulama sepakat bahwa kata ‘teman’ di atas adalah Abu Bakar ra.

Allah Swt. berfirman:

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q. S. Zumar : 33)

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ibnu Asakir, bahwa ‘Ali ra. berkata tentang tafsir ayat tsb; ialah bahwa orang yang membawa kebenaran itu adalah Muhammad saw. Sedangkan orang yang membenarkan itu adalah Abu Bakar.

Allah Swt. berfirman:

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,” (Q. S. Al-Lail : 17 – 18; hingga akhir ayat)

Berkata Ibnul Jauzi: “Para ulama sepakat bahwa ayat-ayat tsb turun mengenai Abu Bakar.”

Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Amr bin Al-‘Ash ra., dia berkata: Saya berkata: ‘Wahai RasuluLlah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” Beliau berkata: “’Aisyah!” Saya katakan: “Kalau dari kalangan laki-laki?” RasuluLlah saw. Menjawab: ”Ayahnya (Abu Bakar ra., pen.).”...

Dalam hadits lain disebutkan:... RasuluLlah saw. kemudian bersabda:
”Sesungguhnya orang yang paling setia dalam persahabatannya denganku dan dalam hartanya adalah Abu Bakar. Andaikata saya mengambil seseorang menjadi khalil (sahabat/kekasih) selain Tuhanku, niscaya saya akan jadikan Abu Bakar sebagai khalil. Namun saya jadikan dia sebagai saudara seagama yang penuh cinta. Tidak akan tersisa satu pintu pun di masjid ini kecuali akan ditutup kecuali pintu Abu Bakar.” (HR. Bukhari – Muslim)

‘Umar bin Khaththab ra. menceritakan: Pada suatu hari RasuluLlah saw. menyuruh kami bersedekah. Kuyakinkan: Hari ini aku mendahului Abu Bakar jika aku mengalahkannya. Kemudian aku datang membawa separuh hartaku. RasuluLlah saw. bertanya: ‘Apa yang engkau sisakan bagi keluargamu?’ ‘Sebanyak itu’, jawabku. Setelah itu Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya. RasuluLlah saw. bertanya kepadanya: ‘Apa yang engkau sisakan bagi keluargamu?’ Abu Bakar menjawab: ‘Aku tinggalkan bagi mereka Allah dan Rasul Nya’. ‘Umar berkata: ‘Aku tidak akan berlomba lagi denganmu dalam sesuatu kebaikan’. (Hadits hasan riwayat Abu Dawud)

Seluruh Sahabat ra., Salafushshalih dan seluruh AhlusSunnah sepakat bahwa Abu Bakar adalah manusia terbaik setelah RasuluLlah saw.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Muhammad bin Hanafiah bertanya kepada ayahnya (’Ali bin Abi Thalib ra.): ”Siapa orang yang terbaik setelah Rasulullah?” Dia berkata: ”Abu Bakar!” Saya bertanya lagi: ”Lalu setelah itu?” Dia menjawab, ”’Umar!” Saya khawatir dia akan mengatakan ’Utsman, maka saya bertanya: ”Lalu engkau sendiri?” ’Ali berkata: ”Saya ini tak lebih dari orang-orang muslim yang lain.”

Al-Hakim dan Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: RasuluLlah saw. bersabda:
”Ketahuilah wahai Abu Bakar, bahwa engkau adalah orang pertama yang masuk surga dari umatku.”

Dari Abu Hurairah ra., beliau berkata: Saya mendengar RasuluLlah bersabda:
”Barangsiapa menafkahkan sepasang barang di Jalan Allah, ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga; wahai Hamba Allah, ini adalah kebaikan. Maka siapa yang dari ahli shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, dan siapa dari ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad, dan siapa yang dari ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah, dan siapa yang dari ahli puasa, akan dipanggil dari pintu puasa dan pintu rayan.” Lalu Abu Bakar bertanya: ”Lalu bagaimana dengan orang yang dipanggil dari semua pintu itu, wahai RasuluLlah, apakah dia akan dipanggil dari pintu itu satu persatu?” RasuluLlah saw. Menjawab: ”Ya! Dan saya berharap bahwa kamu akan merupakan salah seorang dari mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: RasuluLlah saw. bersabda: "Siapa di antara kalian berpuasa pada hari ini?" Abu Bakar berkata: "Saya." "Lalu siapa yang ikut mengantar jenazah?" tanya RasuluLlah saw. Abu Bakar menjawab: "Saya." "Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin?" tanya RasuluLlah saw. Abu Bakar menjawab: "Saya." "Lalu siapa yang hari ini menjenguk orang sakit?" tanya Nabi saw. Abu Bakar menjawab: "saya." RasuluLlah saw. bersabda: "Tidaklah semua perkara yang saya sebutkan tadi ada pada satu orang kecuali orang itu akan masuk surga."

Al-Bazzar dalam Musnadnya dari ’Ali ra.: “Beritahukan kepadaku, siapa manusia yang paling berani?”..... Dia (’Ali ra.) berkata: ”Dia adalah Abu Bakar. Sesungguhnya tatkala peristiwa Badar, kami membikin bangsal berteduh untuk RasuluLlah. Kami kemudian berkata: Siapa yang tinggal bersama RasulUllah agar tidak ada seorang pun yan gmendekatinya? Maka demi Allah, saat itu tidak ada seorang pun yang mendekat dari kami kecuali Abu Bakar dengan menghunus pedangnya di atas kepala RasuluLlah, di mana tidak ada satu orang pun musuh yang mendekati RasuluLlah kecuali Abu Bakar akan mendekatinya. Dengan demikian, dia adalah manusia paling berani...”...

PIDATO ABU BAKAR RA. ’MENYADARKAN’ SAHABAT RA. LAIN SAAT WAFAT RASULULLAH SAW.
Abu Bakar ra. pada saat wafatnya RasuluLlah saw., ’menyadarkan’ dan ’menenangkan’ para sahabat ra. lain sembari membawakan ayat:

”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Q. S. Ali ’Imraan : 144)

”Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (Q. S. Az-Zumar : 30)

ISYARAT KEPEMIMPINAN ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ RA. MENGGANTIKAN RASULULLAH SAW.
Telah diketahui bersama secara mutawatir, bahwa ketika RasuluLlah saw. sakit, Abu Bakar ra. lah yang menggantikannya sbg imam shalat. Bahkan dalam hadits Zam’ah, ketika satu saat ’Umar ra. hendak memimpin, RasuluLlah saw. bersabda: ”Tidak, tidak, tidak! Allah dan kaum muslimin tidak suka kecuali Abu Bakar untuk menjadi imam shalat.” Semua itu terjadi ketika wahyu masih turun. Andaikata hal tsb adalah kekeliruan, tentu Allah Swt. akan menegur RasuluLlah saw., tapi nyatanya tidak.

’Ali berkata tentang hal ini: ”... Maka kami memilih untuk urusan dunia kami orang yang telah kami pilih untuk urusan agama kami. Shalat adalah pokok Islam, adalah komandan agama dan tiang agama. Oleh sebab itulah kami membaiat Abu Bakar, sebab dia memang pantas untuk memikul tugas itu...” (Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir)

Al-Hakam meriwayatkan –dan mengatakan hadits ini shahih– dari Anas, dia berkata: ”Bani Musthaliq mengutusku kepada RasuluLlah untuk menanyakan kepada siapa mereka harus membayar zakat setelah RasuluLlah. Lalu saya datang menemui RasuluLlah dan saya tanyakan. Beliau bersabda: ”Berikan kepada Abu Bakar.”

Allah Swt. berfirman:

”Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar,...” (Q. S. Al-Fath : 16)

Ahli Ilmu sepakat bahwa tidak ada peperangan setelah ayat ini, kecuali seruan Abu Bakar ra. memerangi orang2 yang menolak membayar zakat. Berkata Ibnu Katsir, bahwa bagi yang menafsirkan hal tsb adalah Romawi dan Persia, maka Abu Bakar ra. pulalah yang mempersiapkan pasukan untuk memerangi mereka.

ABU BAKAR RA. MEMERANGI ORANG-ORANG MURTAD DAN MUSAILAMAH AL-KADZAB
Abu Bakar ra. Memerangi orang-orang yang membayar zakat sebagaimana disebutkan:... ’Umar berkata: ”Lalu bagaimana kau akan perangi manusia sementara RasuluLlah saw. telah bersabda: ”Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan: ’Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai RasuluLlah.’ Siapa pun yang mengatakannya maka dia terjaga harta dan darahnya kecuali dengan haknya, sedangkan perhitungannya ada di sisi Allah.”

Abu Bakar ra. berkata: ”Demi Allah sungguh akan saya perangi siapa saja yang memisahkan antara shalat dan zakat. Sebab zakat adalah hak harta, dan RasuluLlah telah bersabda: ”kecuali dengan haknya”.”

’Umar berkata: Demi Allah, saya melihat bahwa Allah telah membukakan hati Abu Bakar untuk berperang. Maka tahulah saya bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Abu Bakar ra. juga mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Khalid bin Walid ra. (setelah sebelumnya menumpas orang-orang murtad) untuk memerangi nabi palsu Musailamah Al-Kadzab, yang dapat dibunuh oleh Wahsyi, dan pasukan nabi palsu itu pun dapat dihancurkan.

PENGHIMPUNAN AL-QURAN
Abu Ya’la meriwayatkan dari ’Ali bin Abi Thalib dia berkata: ”Orang yang paling besar pahalanya dalam masalah Al-Quran adalah Abu Bakar. Karena Abu Bakar adalah orang yang pertama kali menghimpun Al-Quran.”

Ide pengumpulan ini datang dari ’Umar ra. dan disetujui oleh Abu Bakar ra. selaku khalifah, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukari dan Muslim. Mushaf yang dikumpulkan itu ada pada Abu Bakar hingga dia wafat, lalu disimpan pada ’Umar ra. hingga dia wafat, dan kemudian di Hafshah ra.

PEMILIHAN ’UMAR BIN KHATHTHAB RA.
Diriwayatkan oleh Al-Waqidi, bahwa: ...Sebagian sahabat datang menemuinya menemuinya. Di antara mereka berkata, ”Apa yang akan engkau katakan kepada Tuhanmu jika kau ditanya tentang keputusanmu menjadikan ’Umar sebagai penggantimu padahal engkau tahu bagaimana sikap dia yang sangat keras?” Abu Bakar berkata: ”Demi Allah, apakah engkau menakut-nakutiku? Saya akan katakan: ’Saya telah memutuskan orang yang menggantikanku untuk menjadi khalifah atas kaum muslimin adalah orang yang paling baik dari hamba-Mu.’ Sampaikan apa yang saya katakan ini kepada orang-orang di belakangmu.”

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu ’Umar berkata: ”Abu Bakar memegang pemerintahan selama dua tahun tujuh bulan.”

BEBERAPA PERKATAAN HIKMAH ABU BAKAR RA.
Dari Arfajah As-Sullamy, dia berkata: Abu Bakar ra. Berkata: “Menangislah kalian. Jika tidak bisa, pura-puralah menangis” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Dari Qatadah, dia berkata: Aku mendengar pengabaran bahwa Abu Bakar berkata: ”Aku ingin sekiranya aku ini hanya sayur-mayur yang dimakan binatang.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

...Dia (Abu Bakar ra.) berkata: ”Dahulu aku adalah orang yang paling pandai dalam perdagangan dan aku juga aktif mencarinya. Tapi setelah aku diserahi tugas pemerintahan, aku tidak lagi sempat berdagang dan mencarinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Dari Tsabit bahwa Abu Bakar pernah melantunkan syair berikut ini:
Engkau selalu menghindari kematian yang pasti kan datang
banyak harapan pemuda dan tak lama kemudian ajal menghadang (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)


Dikutip dan diringkas oleh PIP PKS ANZ wil. NSW dari:
Tarikh Khulafa (Imam Suyuthi), 10 Sahabat yang Dijanjikan Masuk Surga (Abdul Hamid Kisyik), Zuhud (Imam Ahmad bin Hambal), Keutamaan Para Sahabat Nabi Saw. (Mustafa Al-’Adawi), Kelengkapan Tarich Nabi Muhammad Saw. (H. Munawar Chalil)
Sumber :
(YP | PIP PKS-ANZ | pks-anz.org)

Tidak ada komentar: