Senin, 29 Oktober 2007

Agus Sari, Beasiswa Fulbright, UC Berkeley

Kalau dana beasiswa yang diterima kurang, apa lebih baik beasiswanya tidak diambil? Atau adakah cara lain untuk menutupi dana yang kurang tersebut?


Nih, pengalaman saya waktu dapat Fulbright dan dananya kurang. Waktu itu, saya keterima di University of California, Berkeley, dan bayarannya kurang $7,000-an per tahun dari apa yang bisa disediakan oleh Fulbright. Walaupun saya juga diterima di beberapa universitas bermerek (so to speak) lainnya, termasuk Cornell (yang waktu itu sebetulnya masih lebih murah dari Berkeley), dan beberapa di antaranya bisa dipenuhi oleh Fulbright, saya tetap ngotot mau masuk ke Program Energy dan Resources di Berkeley (karena memang minat saya ke situ -- bukan karena "Berkeley Mafia, sungguh ...).

OK, jadi, ngotot ...

Lantas, begitu sampai, keluh kesah kurangnya dana ini saya sampaikan ke Profesor saya, dan ajaib, kurangnya itu bisa tertutup oleh "block grant" yang disediakan oleh program saya.

Tetapi, saya termasuk yang beruntung. Beberapa teman dari negara lain menutupi kekurangan ini dengan berbagai cara yang lebih banyak mengeluarkan keringat. Di antaranya, menjadi teaching assistant, research assistant, menjadi konsultan, kerja di tempat lain, menjadi librarian, tukang cuci piring di kantin ...

Lagipula, setelah saya bandingkan, ternyata stipend yang saya dapat dari Fulbright untuk biaya hidup itu sebetulnya generous, lho (mungkin karena saya masih bujangan waktu itu?), jadi bisa nabung sedikit-sedikit untuk nambah uang kuliah.

Kombinasi antara Fulbright dan "sekolah bermerek" adalah sebagai berikut: pertama, saya sepakat bahwa hanya menyebut anda sebagai seorang Fulbrighter saja akan membuka privilege akademis lainnya (termasuk beasiswa tambahan). Kedua, dengan menyebut bahwa anda adalah mahasiswa di sebuah universitas bermerek (misalnya Cornell) akan membuka peluang akademis dan finansial lainnya. Kombinasi keduanya ... bayangkan saja.

Saya dapat beasiswa dari Fulbright hanya untuk Master (tahun pertama dan kedua), tetapi akhirnya saya tinggal lebih lama dan alhamdulillah berhasil menyelesaikan program doktor, dengan beasiswa nyabet dari tempat lain. Ini adalah akibat dari kombinasi itu, saya kira.

Jadi, saran saya ... Tetaplah ngotot, dan pasti ada jalan ... beasiswa dari Fulbright merupakan permulaan yang bagus, tetapi jangan dianggap sebagai satu-satunya jalan.

Selamat bekerja dan berusaha.
sumber: milis beasiswa

Tidak ada komentar: