Senin, 29 Oktober 2007

TIP MENCARI BEASISWA UNTUK PEMULA

A. LANGKAH-LANGKAH TEKNIS:

1. Ada banyak sekali scheme scholarship untuk study abroad yang buka
pendaftaran tiap tahun. Beberapa scheme populer yang memberikan full
scholarship (komponen yang dibiayai sudah mencakup tuition fee, uang
saku, asuransi kesehatan dan 1x ticket bolak-balik) antara lain

Chevening dari British Council (tujuan studi ke UK)
Fulbright dari USAID (tujuan studi ke US)
ADS dari AusAid (tujuan studi ke Australia)
STUNED dan NFP dari Netherland Education Centre (tujuan studi ke Belanda)
DAAD dari pem. Jerman (tujuan studi ke Jerman)
VLIR dari pem. Belgia (tujuan studi ke Belgia)
Kita harus mempelajari dulu scheme2 tersebut, apa saja persyaratannya,
dsb. Cara paling mudah dan efektif ya tinggal buka saja web-nya. Nggak
tau alamatnya? Search aja di google....

2. Dapatkan score TOEFL minimal 550 (kalau mau aman 580) atau IELTS
minimal 6.0 (kalu bisa dapat 6.5 lebih OK). Setahu saya semua full
scholarship diatas mempersyaratkan nilai TOEFL/IELTS dengan nilai
minimal spt diatas (fulbright malah 580), kecuali Chevening cuma
require pengisian 2 lembar form aplikasi (that's all!).

3. Siapkan dokumen2 standar yang diperlukan such as: transkrip &
ijazah S1 (dilegalisir dan di-translate, jasa translation-nya biasanya
tersedia di kampus masing2), surat referensi dari employer dan mantan
dosen pembimbing S1, sertifikat skor TOEFL/IELTS, dan Curriculum
Vitae. Ada juga scheme yang require paspor, akte kelahiran, surat
jaminan dari employer, surat penerimaan dari universitas yang akan
dituju, dsb.

4. Langganan milis [EMAIL PROTECTED] Di milis ini ada banyak
sekali info2 mengenai beasiswa dari berbagai negara, lengkap dengan
tips, trik, pengalaman sucessful awardees and much more other related
topics.

B. TIPS2 UNTUK MEMPERBESAR PELUANG

1. Supaya peluang diterima lebih besar, carilah scheme scholarship
yang paling sesuai dengan background kita. Misalnya, kalau Anda
seorang jurnalis/wartawan/reporter, maka peluang Anda cukup besar
kalau Anda apply Chevening (Ira Koesno dan Arief Suditomo adalah salah
dua dari alumni Chevening). Kalau Anda calon politisi, pintu Fulbright
terbuka lebar untuk Anda (contoh alumni fulbright: Amien Rais dan
Mallarangeng bersaudara).

2. Perlu diantisipasi juga bahwa peluang setiap orang untuk memperoleh
beasiswa tidaklah sama. Hampir semua sponsor full scholarship akan
memberikan prioritas utama kepada PNS, dosen, staf LSM lokal, orang2
dari Kawasan Timur Indonesia (or at least luar Jawa lahh....),
wartawan dan... wanita (gender equity, banyak sponsor yang men-set
proporsi penerima / pemenang beasiswa mereka harus imbang pria dan
wanita = 50% vs 50%, sementara biasanya jumlah pelamar pria jauh lebih
banyak dari jumlah pelamar wanita, otomatis wanita punya peluang lebih
besar).

Jadi misalnya, peluang seorang dosen wanita dari Universitas
Cendrawasih adalah sangat2 besar untuk dapat beasiswa (terutama
AusAid), walaupun die kagak pinter-pinter banget. Sementara peluang
seorang pria eksekutif muda dari sebuah profit company terkemuka di
Jakarta sangatlah kecil, kecuali kalau dia punya track record
extraordinary...hehehe...

Tapiii.... hal ini jangan membuat teman2 di private sector patah
semangat ya... peluang itu tetap ada koq (contohnya teman2 saya yang
memperoleh beasiswa STUNED tahun ini, ada yang berasal dari Indofood,
Merpati airlines, dll), cuma berapa besarnya peluang tersebut, Only
Heaven Knows...hehehe.....(Rick Price, 1992).

3. Cari scheme scholarship yang persyaratannya paling ribet. Kenapa?
Karena makin banyak persyaratan, maka peminat akan makin sedikit,
otomatis peluang kita akan makin besar. Sebagai ilustrasi, Chevening
scholarship tiap tahun kebanjiran beribu-ribu pelamar dari seluruh
pelosok Indonesia karena persyaratannya cuma mengisi 2 lembar formulir
aplikasi dan kirim ke British Council.

That's it! Jika dipukul rata bahwa semua pelamar punya peluang sama,
it means scr statistik tiap pelamar cuma punya peluang kurang dari
0.1%. Tapi, mengacu point 2 diatas, peluang kita-kita yang kerja di
jabotabek, sektor swasta pula, tentu akan semakin kecillllllll
pula......

4. Cari jurusan/program yang akan berguna bagi "hajat hidup orang
banyak". Or lebih konkrit-nya, ambil jurusan yang berbau-bau
Development, Social, Policy, Rural, Public, Environment, Conservation
dan sejenisnya. Sebisa mungkin hindari jurusan yang terlalu spesifik
(tahun lalu saya apply untuk program Biometrics, gak lolos
tuh....hehehe....). Tapi tentunya program yang akan kita ambil tetap
harus relevan dengan background S1 dan atau pekerjaan kita.

5. Banyak-banyak berdoa dan perpanjang tali silaturrahmi (Arief S.
Gusnanto, 2004), sori Rief petuah loe gue quote nehhh.....but spt- nya
banyak benernya, at least for both of us ya
nggak....hehehe.....

OK friends, sekali lagi summary ini hanya berdasarkan pengalaman
pribadi yang tentunya sangat bervariasi dari satu awardees ke awardees
yang lain, semoga bermanfaat, dan......

SELAMAT BERJUANG di ARENA PERBURUAN BEASISWA!!!

Wassalam,
Meilanie Buitenzorgy

Source: milis beasiswa

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice blog. Get other scholarship information here at Scholarship Reviews.