Sabtu, 15 September 2007

Aku berhasil...berhasil...baerhasil..horee...!!

pengalaman Ariel yang diceritakan di milis (1/07) mirip sekali dengan yang pernah aku alami. bedanya,

Ariel berhasil ke Eropa sedangkan aku tidak. tahun 2004 lalu aku pernah melamar di ISS (Belanda), ketika itu hanya satu syarat yang belum terpenuhi yaitu serfikat TOEFL yang tidak aku sertakan dalam lamaran. kemudian dari pihak akademik ISS meminta aku untuk memenuhi persyaratan tersebut agar aku bisa di terima di ISS. oh ya, aku melamar duluan ke ISS sebelum melamar beasiswa. karena waktu itu aku mau melamar beasiswa NEC tapi salah satu persyaratannya harus sudah mendapat accepted letter dari salah satu perguruan tinggi yang di tuju di Belanda. itu sebabnya aku mencoba melamar di ISS. itu juga atas saran dari salah satu dosenku ketika S1 dulu. tapi sampai sekarang, niat untuk bisa sekolah ke LN masih terpendam. aku mulai termotivasi kembali setelah mendengar informasi tentang teman-temanku yang satu persatu berhasil sekolah ke LN dengan mendapat beasiswa. doain aja ya……. semoga niat baik ini bisa terkabulkan
Ariel Peterpan wrote: Rekans,
Sewaktu SD saya dianggap punya tanda-tanda orang tidak cerdas. Sewaktu SMP nilai matematika saya rata-rata dan bawah. Sewaktu saya tes psikologi di SMA, saya disarankan melanjutkan ke DI (diploma 1 tahun) atau kursus-kursus yang praktis saja (Anda tahu baby sitter, montir, mengelas, menjahit dlll ?).. Akhirnya kertas hasil itu saya robek-robek…..saya sakit hati masak teman sekelas saya hasil tes disuruh S1 pertanian, teknik, kedokteran, cuma saya dan teman saya yang disuruh nglanjutin D1 karena dianggap tidak cerdas, o ya teman saya disaranin nglanjutin ke DIII . Namun alhamdulilah saya lolos UMPTN (SPMB waktu itu) dengan murni tes bukan karena bapak saya dosen, rektor, pegawai universitas, atau karena bapak saya pejabat dengan surat saktinya, papa saya cuma seorang dosen SD di kampung, mama saya cuma dagang kecil-kecilan.. Sewaktu lulus kuliah saya hanya mempunyai IPK 2,9 aja dan itu pun lulusnya cukup lama 5 tahun. Bahasa inggris saya tidak bagus. Alhamdulillah saya masih diterima bekerja di suatu instansi. Saya tertarik untuk kuliah di luar, Saya ingin kuliah S2 di luar negeri. Saya liat syarat-syaratnya, ternyata butuh skor TOEFL 550 ke atas atau IELTS 6 ke atas. Saya belajar memperbaiki dari skor 480, alhamdulillah berhasil. Saya pernah melamar beasiswa yang sama namun gagal saya coba lagi, alhamdulillah tahun ini berhasil diterima, insyaallah saya di Eropa 2 tahun. Semoga saya nanti kembali ke Indonesia dengan membawa ilmu dan kemampuan lebih tinggi dan tidak menjadi beban masyarakat. Terima kasih kepada milis ini yang telah banyak membantu saya. Buat para pencari beasiswa rajin-rajinlah liat arsip di milis ini dan perbaiki dan siapkan terus kemampuan Anda. Lebih enak kalau melihat posting-posting sekaligus kita mempersiapkan diri, entah sedang memperbaiki toefl/ielts atau melamar universitasnya. Intinya adalah pelajari dan kenali dengan baik beasiswa S2 yang Anda ingin lamar. Perbaiki kelemahan Anda dimana yang tidak memenuhi syarat sampai matching syukur lebih. Kita akan berhasil jika usaha kita tidak biasa-biasa saja. Sering kita tidak sadar kalau ada sesuatu yang kita miliki melebihi rata-rata orang lain sehingga kita berhasil dan ada orang-orang yang tidak berhasil. Jadi kita harus “berpenampilan” dalam effort di atas rata-rata orang lain. Saya percaya yang namanya IPK itu karcis, setinggi apapun IPK kalau tidak ada inovasi dan kreativ dalam hidup dan bekerja lambat laun hanya akan banyak mengingat-ingat dan bernostalgia akan kejayaan masa lalu. Bagi anda yang IPKnya kecil jangan terlalu diratapi. Mungkin dulu Anda cuma menggunakan otak 40% saja prosentase otak lainya buat kegiatan yang benar sampai yang enggak-enggak (dan sekarang jangan diulangi lagi yaa…). sedangkan yang IPKnya tinggi-tinggi itu mungkin waktu kuliah menggunakan otaknya 70-80%. Sehingga kalau anda sekarang bekerja seharusnya lebih berhasil dari mereka karena otak orang-orang yang IPKnya tinggi sekarang udah lelah….. BTW bagi Anda yang mendapat karunia IPK tinggi manfaatkanlah semaksimal mungkin kesempatan Anda eligibilitas anda minimal 1 terpenuhi yakni IPK cukup meyakinkan tinggal memenuhi syarat-syarat yang lain. Bagi Anda yang gagal atau ditolak beasiswanya jangan kecil hati dan merasa dunia udah kiamat….Bumi Allah itu sangat luas dan masih banyak peluang…be patient and keep try aja. Belajar memenuhi TOEFL itu juga usaha tersendiri dan butuh effort. Kiat dan strategi yang bagus dan membantu bias diliat di milis beasiswa klik aja (oh yaa…sering memakai internet dan tidak buru-buru Tanya namun mencoba juga membantu). Teknologi khan udah berkembang mudah membantu usaha kita kog, tinggal klik kata yang Anda maui jangan malas deh (berpikir). Baik dan sangat baik itu sifat manusia. Sedangkan Tuhan itu jelas-jelas baiknya jadi Tuhan itu tidak baik atau sekedar baik tetapi Tuhan itu maha nyah-nyoh (pengasih pada ciptaannya). Beliau menciptakan kita namun tidak memberitahu besok kita jadi apa, besok pagi apa yang terjadi, kita tidak diberitahu takdir kita besok dan kelak. Implikasinya adalah kita disuruh berusaha dan berbuat sebaik mungkin di dunia ini: prestasi, urusan dengan orang, pendekatan untuk sukses harus yang terbaik. Jadi wahai anak Adam berusahalah meski besok pagi dunia runtuh. Wassalaam Ariel Peterpanu
sumber:http://www.duniabeasiswa.info

Tidak ada komentar: