Minggu, 23 September 2007

makanan halal di kantin sekolah tohoku

Belakangan ini telah dimulai projek penyediaan halal kare di kantin Tohoku University, Sendai. Hal ini merupakan hal baru di kantin kampus setempat. Banyaknya mahasiswa asing yang berasal dari daerah-daerah muslim merupakan salah satu faktor mulainya penjualan halal kare di kampus setempat. Bagaimana kisah sebenarnya, dan bagaimana prosesnya dapat kita ketahui dalam artikel berikut yang dimuat di beberapa surat kabar di Jepang.

Makanan halal di kantin sekolah
Coop Tohoku University bekerjasama dengan sebuah restoran
28 April 2007, Surat kabar kahoku sinpo
wajah puas mahasiswa asing dengan [ Makanan halal] kare di kantin Tohoku University departemen Engineering

Coop Tohoku University (Sendai, Aoba) memulai percobaan penyediaan makanan halal yang tidak mengandung daging babi untuk mahasiswa muslim yang datang dari wilayah Asia dan lainnya. Di wilayah-wilayah Islam terdapat peraturan-peraturan dalam memasak, untuk itu restoran India-Bangladesh di Sendai turut bekerjasama untuk mewujudkan hal ini. “Kemarin-kemarin selalu bawa bekal, akan tetapi sekarang untuk makan siang jadi praktis” ujar mahasiswa asing dengan gembira. Servis ini dimulai dari kantin di kampus Aobayama Departemen Engineering. Restoran Zamzam (daerah Aoba) membawa kare yang telah diolah dengan mobil dan menjual dengan harga 480 yen setiap hari selasa dan kamis. Terdapat 4 jenis menu kare yang diputar dihari –hari tersebut, mutton kare , kima kare dll. Setiap kali di sediakan 30 porsi kare dan hampir selalu habis terjual. Makanan halal mempunyai arti makanan yang dibolehkan bagi muslim. Agama Islam melarang penggunaan zat-zat makanan yang mengandung babi dan alkohol. Daging hewan yang akan dijadikan masakan harus diolah khusus dengan didoakan terlebih dahulu. Mahasiswa asing tersebut tidak mengkonsumsi makanan di kantin karena tidak mengetahui pengolahannya dan biasanya membawa bekal makan siang atau pulang ke rumah untuk makan siang disana. Mahasiswa program Doktor Tohoku University yang meneliti masalah ekonomi asal Bangladesh, Haider Muhammad (usia 33) mengatakan “Sudah 7 tahun berada di Tohoku University, akan tetapi sangat jarang mengkonsumsi makanan di kantin sekolah”. Yang bergerak untuk memperbaiki keadaan ini yaitu rektor dari departemen yang sama yang menangani masalah-masalah internasional. Haider, mahasiswa asing dan mahasiswa jepang , 6 orang membentuk suatu tim, untuk mencari restoran untuk bekerja sama dan bernegosiasi dengan pihak kantin sekolah. Hal ini pun dibicarakan menjadi projek internasionalisasi yang diajukan di Universitas setempat. Pihak Coop (koperasi kampus) menetapkan projek percobaan dilakukan di Departemen Engineering yang memiliki mahasiswa asing muslim terbanyak sekitar 150 orang. Dalam pengolahan makanannya karena mengikuti peraturan Islam yang ada, tidak menggunakan panci yang telah digunakan untuk mengolah daging babi, panci baru pun telah dibeli. Di kantin Departemen Science dan Medicine pun dengan menggunakan mobil penjualan telah memulai servis penjualan kare yang bisa dibawa pulang. “Jika makanan halal telah tersebar di seluruh kampus tentu akan bermanfaat bagi mahasiswa asing. Dan bisa menjadi pengenalan budaya Islam pada orang Jepang” ujar Haider dengan gembira. Pihak Coop menentukan hari dan menu dengan memperhatikan situasi setempat. Saat ini pemilik restoran zamzam , Ikbal (usia 49), asal Bangladesh yang bekerjasama dengan nonlaba, mengatakan “Bahan-bahan makanan halal relatif mahal sehingga tidak ada keuntungan, akan tetapi saya ingin menolong mahasiswa-mahasiswa disini. Agar bisa dijual dengan harga murah , seluruh kantin dijadikan objek dan alangkah baiknya jika diketahui oleh seluruh mahasiswa”

Penyediaan makanan halal di kantin sekolah hasil kerja sama Coop Tohoku University dengan sebuah restoran

**Diambil dari surat kabar kahoku sinpo
http://www.47news.jp/AI/200704/AI-20070428-0026395.html


Tidak ada komentar: